<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d20182466\x26blogName\x3dWise+Guys+Corner\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://ceritabijak.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://ceritabijak.blogspot.com/\x26vt\x3d7316774677435629774', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Wise Guys Corner

cerita dalam blog ini selain ditulis sendiri juga didapat dari berbagai sumber, baik internet, buku, email maupun mailing list.. semoga bermanfaat

 

Bupati 10.000 kebajikan

Kira2 1000 tahun yang lalu, hiduplah seorang pemuda bermarga Yen. Keluarganya miskin dan ayahnya sudah lama meninggal, sehingga beliau hanya tinggal bersama Ibunya. Suatu hari beliau ketemu dengan seorang peramal yang handal. Setiap hal yang dia ramalkan selalu tepat. Demikian pula sewaktu dia meramal masa depan Yen ini. Baik hal-hal besar maupun hal-hal kecil yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi dimasa yg akan datang dia tahu dan tepat semua. Beliau berkata bahwa Yen kapan akan ikut ujian tingkat daerah, regional dan propinsi, lulus dgn rangking brp? nilainya berapa? pada usia berapa? semuanya tepat dan terjadi 3 tahun kemudian.

Lalu Yen berpikir kalau memang ramalanya begitu tepat, cobalah tolong diramal apa yg akan terjadi dalam seluruh hidupnya. Beliau pun mulai berkata : anda akan terus hidup sederhana dan tidak punya anak. Karena semuanya sepertinya sudah diTAKDIRKAN, akhirnya Yen pun tak ada semangat untuk lebih maju dalam hal tuntutan pengetahuan, karier dll. Dia menjadi apatis dengan hidupnya, karena untuk apa berjuang dengan rajin dan ulet, toh hasilnya sudah tahu semua.

Dan dalam satu kesempatan yg baik, beliau bertemu dengan seorang Pendeta yg baik hati. Pendeta itu begitu melihat wajahnya langsung berkata seharusnya anda mendapat kedudukan dalam pemerintahan dan memiliki seorang putra, lalu mengapa sampai terjadi seperti ini sekarang??? Tentu saja Pendeta itu pun tahu apa yang telah terjadi pada Yen, lalu Pendeta berujar lagi : Hidupmu telah diperhitungkan oleh peramal dan semua ramalannya tepat kan?
mengapa bisa tepat karena anda pasrah pada nasibmu sendiri. Orang yang berbuat kebaikan yg besar sudah tidak dikungkung oleh takdir, begitu pula orang yg melakukan kejahatan besar, takdir pun tidak mampu mengikatnya. Lalu, Pendeta mengajari Yen untuk berbuat baik, bertobat dan memberi.

10 tahun kemudian semua hal yg pernah diramalkan oleh peramal itu mulai kehilangan ketepatannya. karena terbukti dilulus ujian nasional dan mendapat kedudukan sebagai kepala Wilayah. Sejak itu dia dan istrinya selalu berjanji kepada Tuhan untuk melakukan 3000 buah kebaikan. Setiap hari mereka berdua berbuat kebaikan dan dicatat, mereka membagikan makanan, pakaian, melepaskan makluk hidup,memberikan sedekah dll. Setiap kebaikan yg mereka lalukan dicatat : 1, 2, 3.... dst... sebelum sampai 3000 kebaikan. mereka telah dikarunia seorang putra dan setelah mereka berjanji dihadapan Tuhan untuk melalukan 3000 kebaikan lagi. Dia naik pangkat menjadi Bupati dan mereka pindah kewilayah lain lalu tinggal di rumah dinas.

Sejak itu, mereka kembali memanjatka doa kepada Tuhan bahwa mereka ingin melakukan 10.000 buah kebaikan. Namun karena sudah pindah kekota lain, istri Yen berkata, dulu di daerah kita mudah sekali untuk berbuat baik, namun sekarang pindah tempat agak sulit ya, dan saya khawatir 10.000 kebaikan tersebuat sulit untuk dipenuhi. dan istrinya sangat risau setiap hari. Suatu malam, istrinya diberi mimpi oleh malaikat, malaikat berkata :bahwa di Kabupaten mereka pajaknya sangat tinggi, apabila Yen bisa menurunkan pajak daerah tersebut dan meringankan beban seluruh rakyat di daerah mereka, maka 10.000 orang yg merasakan budi dari Pak Bupati, maka kebaikannya pun terpenuhi.

Besok hari, istrinya menceritakan pada Yen, dan mereka masih ragu2, apakah benar dengan menurunkan pajak, janji kami akan terpenuhi begitu saja? lalu Yen bertanya kepada seorang yang bijaksana. Orang tersebut berkata apabila kebaikan dilakukan dengan hati yang setulusnya maka 1 kebaikan = 10.000 kebaikan. Lalu Pak Bupati pun menurunkan pajak, dan benar seluruh rakyat hidup bahagia, dan Kabupaten mereka pun makmur sentosa, tidak ada kelaparan, tidak ada kejahatan dan kericuhan. Karena 1 kebaikan telah membahagiakan 10.000 rakyat kecil dan kotanya menjadi makmur maka Beliau dikenal sebagai Bupati 10.000 kebajikan.

Dari kisah tersebut kita bisa simpulkan bahwa Hidup ini memang sudah ditakdirkan, tetapi apabila kita melakukan kebaikan yang terus menerus tanpa pamrih, maka takdirpun akan berubah dari yg jelek menjadi yang baik. Sebaliknya orang yang ditakdirkan hidup mewah, tetapi sering melakukan kejahatan baik kecil maupun besar secara terus menerus, maka takdirnya pun akan berubah dari yg baik menjadi yg jelek. Untuk itu : jadikanlah kejahatan kecil bagaikan seiris bambu yg menusuk kulit kita, meskipun kecil dan tipis, tetapi kalau tidak segera dicabut ia akan sakit sekali dan membengkak, Jadikanlah kejahatan besar bagaikan gigitan ular berbisa, yg kalau tidak segera dipotong bagian tubuh kita yang digigit tersebut maka racunnya akan menyebar sampai ke seluruh bagian tubuh dan akhirnya mati, jadi potong dan buanglah jauh2.

Berikanlah kasih, maka anda akan dikasihi. Berikanlah senyum, maka anda akan mendapatkan senyuman yg lebih manis Berikanlah orang lain kesempatan, maka Tuhan akan memberimu buannnyak kesempatan juga Berilah kemudahan kepada orang lain utk berbuat baik, dan jangan menghalanginya Doronglah orang lain utk berbuat baik dan kita bahagia melihatnya Bergotong-royonglah untuk berbuat baik dan menolak kejahatan

 

for this post

Leave a Reply