<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d20182466\x26blogName\x3dWise+Guys+Corner\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://ceritabijak.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://ceritabijak.blogspot.com/\x26vt\x3d7316774677435629774', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Wise Guys Corner

cerita dalam blog ini selain ditulis sendiri juga didapat dari berbagai sumber, baik internet, buku, email maupun mailing list.. semoga bermanfaat

 

Do it now!

Entah kenapa hari ini saya teringat dengan salah seorang saudara saya.. Dia adalah seorang bapak yang hidup sederhana dan sangat menyayangi keluarganya. Sehari-hari dia bekerja sebagai mekanik pada sebuah bengkel sepeda motor. Di suatu pagi (beberapa tahun yang lalu), seperti biasa dia menyempatkan sarapan pagi bersama istri dan kedua anaknya yang masih kecil. Pada saat makan, dia melihat anak bungsunya yang masih berumur 3 tahun sedang bermain korden/selambu yang terpasang di salah satu pintu kamar. Korden tersebut sudah dalam keadaan sobek dan berlubang di tengahnya, lubang tersebut dijadikan tempat sandaran leher kepala anak itu untuk dimainkan dengan sambil mengayun-ayunkannya badannya. Sambil tertawa, anak tersebut terus bermain-main dengan kakaknya.

Masih di meja makan, bapaknya ikut senyum melihat permainan anak bungsunya tersebut. Namun dalam hatinya terbersit pemikiran bahwa korden yang dia miliki sudah sobek dan nggak layak untuk dipasang, dan bahkan bisa berbahaya bila terus dipakai buat mainan anakanya. Dan dia berencana segera melepas korden tersebut dan menggantinya dengan yang baru. Namun keingin tersebut ditundanya, karena dia harus buru-buru berangkat kerja.

Setelah dua jam dia berada di tempat kerja yang gak terlalu jauh dr rumahnya, dia mendengar kabar buruk bahwa anak bungsunya tersebut meninggal karena terjerat lehernya dikorden yang sobek tersebut. Pada saat itu ibu dan kakaknya sedang diluar rumah, jadi tidak melihat anak bungsunya tersebut tidak bisa bernafas karena terjerat dan
tergantung oleh korden itu. Bapaknya pun sangat shock mendapati kenyataan tersebut. Ternyata keinginannya yang tertunda untuk segera melepas korden tersebut mengakibatkan dia kehilangan salah satu buah hatinya..

Moral cerita ini:
Segera lakukan ide, ilham maupun pemikiran anda yang sekiranya mampu mencegah hal-hal yang beresiko atau bisa berakibat fatal. Bukan berarti terlalu mudah berprasangka buruk ataupun terlalu mengada-ada dan berpikiran yang nggak-nggak, namun sikap berhati-hati dan waspadalah yang sebenarnya bisa menjadikan hidup kita lebih terhindar dari hal yang tidak kita inginkan.

Ingat, penyesalan selalu datang terlambat.. dan penyesalan yang paling menyakitkan adalah penyesalan akibat sebuah penundaan.
So, do it rightnow!

Dawud_abd(28 Desember 2005)
Still try to be wise man..hehehe..

 

for this post

Leave a Reply